INTERAKSI MEDIA DAN PLURALISME AGAMA
Konsep Dasar: Pluralisme, Multikulturalisme, dan Toleransi
Pluralisme & Multikuluralisme
Pluralisme: Pengakuan dan penghargaan terhadap keberagaman dalam masyarakat (agama, etnis, budaya, gender).
Multikulturalisme: Deskriptif—fakta keberagaman yang ada dalam masyarakat (misalnya di Indonesia, Malaysia, Afrika Timur)
Toleransi
Toleransi: Sikap menerima perbedaan dan menghindari diskriminasi, mencakup kebebasan berbicara, beragama, hingga isu ras, gender, dan orientasi seksual (Brown, 2006).
Mengapa Pluralisme & Toleransi Itu Penting?
- Membantu menciptakan harmoni sosial di tengah keberagaman: Pluralisme dan toleransi memungkinkan orang dari latar belakang yang berbeda (agama, budaya, suku, dll.) untuk hidup berdampingan secara damai. Dengan saling menghargai perbedaan, masyarakat bisa hidup harmonis tanpa adanya diskriminasi atau permusuhan.
- Membantu mengatasi potensi konflik karena perbedaan (budaya, agama, bahasa, dll) : Perbedaan bisa menjadi sumber konflik jika tidak dikelola dengan baik. Toleransi membuat kita lebih sabar dan terbuka terhadap pandangan atau kebiasaan orang lain, sehingga mencegah terjadinya pertentangan atau kekerasan karena perbedaan.
- Meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi antar kelompok: Dengan menjunjung nilai pluralisme, kita terbiasa berinteraksi dengan orang yang berbeda latar belakang. Ini melatih kemampuan komunikasi yang lebih luas, memperluas wawasan, dan membangun jaringan sosial yang lebih kaya.
- Menjadi dasar untuk daya saing global dalam era globalisasi: Di era global, kita akan banyak berinteraksi dengan orang dari berbagai negara dan budaya. Sikap toleran dan berpikiran terbuka menjadi modal penting agar bisa bekerja sama secara global, baik dalam bidang pendidikan, bisnis, maupun teknologi.
Penyebab terjadinya tindakan intoleran
- Fanatisme buta: Fanatisme buta adalah sikap terlalu membanggakan kelompok atau keyakinan sendiri secara ekstrem tanpa mau memahami atau menghargai perbedaan. Hal ini membuat seseorang mudah memusuhi atau merendahkan kelompok lain yang berbeda pandangan atau kepercayaan.
- Hoax di Media Sosial: Berita palsu atau hoaks yang tersebar di media sosial seringkali memicu kebencian terhadap kelompok tertentu. Banyak orang menyebarkan informasi tanpa memverifikasi kebenarannya, sehingga menimbulkan salah paham dan memperkuat sikap intoleran.
- Lingkungan Sosial yang provokatif: Jika seseorang tumbuh di lingkungan yang sering menyebarkan ujaran kebencian, prasangka, atau diskriminasi terhadap kelompok lain, maka ia bisa terbentuk menjadi pribadi yang intoleran. Pengaruh lingkungan sangat kuat dalam membentuk cara berpikir dan bersikap.
- Rendahnya kesadaran: Kurangnya pemahaman tentang pentingnya hidup berdampingan dalam keberagaman membuat seseorang tidak peduli terhadap nilai-nilai toleransi. Rendahnya kesadaran ini bisa membuat orang mudah terpengaruh oleh hasutan dan tidak mampu melihat perbedaan sebagai kekayaan, melainkan sebagai ancaman.
Amplifikasi Kesadaran Toleransi di Media Sosial: Media Sosial sebagai Alat untuk Mempromosikan Toleransi Beragama
Langkah – Langkah membangun Tolernasi di Media Sosial Pemanfaatan Media
- Membuat Konten Edukasi: Membagikan konten yang mengedukasi masyarakat tentang pentingnya toleransi, perbedaan budaya, agama, dan nilai-nilai kemanusiaan. Konten ini bisa berupa video, infografis, quotes, atau cerita inspiratif yang menanamkan sikap saling menghargai.
- Memilah Konten Negatif agar Tidak Tersebar: Kita harus bijak dalam menyaring informasi. Jangan ikut menyebarkan konten yang mengandung ujaran kebencian, hoaks, provokasi, atau hal-hal yang bisa memecah belah masyarakat. Melaporkan konten negatif ke platform juga termasuk langkah nyata dalam menjaga ruang digital yang sehat.
- Membangun Pemahaman dengan Literasi Digital: Literasi digital penting agar masyarakat bisa berpikir kritis terhadap informasi yang beredar. Dengan literasi digital, kita jadi lebih paham cara menggunakan media sosial secara positif, mengenali hoaks, serta mampu berdiskusi dengan cara yang sopan dan toleran terhadap perbedaan.
Contoh Dialog Antar Agama di Media
"Keberhasilan pluralisme dalam sebuah masyarakat melibatkan upaya yang berkelanjutan untuk menciptakan lingkungan yang inklusif dan adil bagi semua individu, terlepas dari latar belakang budaya, linguistik, atauagama mereka. Ini melibatkan partisipasi yang setara dari semua anggota masyarakat dalam berbagai aspekkehidupan baik itu politik, ekonomi, serta social dan budaya. Oleh karena itu, salah satu yang bisa di manfaatkan untuk menanggulangi permasalahan itu adalah menyebarkan kesadaran toleransi dan pluralisme di media terutama media sosial."


Komentar
Posting Komentar